Proklamasi Kemerdekaan RI dan Sejarah PGRI
Proklamasi Kemerdekaan RI dan Sejarah PGRI
A. Ø Pertemuan
3.
o Gerakan
Guru Pada Masa Perjuangan Kemerdekaan.
Gerakan Guru Pada Masa Belanda.
Semangat kebangsaan Indonesia tercermin dari guru pada masa
penjajahan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari lahirnya organisasi
perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda pada tahun1912 dengan nama
Persatuan Guru Hindia Belanda. Organisasi ini merupakan dari guru
bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah.
Pada zaman Belanda bermacam sekolah diperuntukan bagi
golongan tertentu, seperti :
a. Sekolah
desa/rakyat (Volkschool) (untuk masyarakat desa).
b. Sekolah
dasar angka II (Tweede Inlandse school) (untuk rakyat biasa di kota-kota).
c. SD
berbahasa Belanda (untuk anak – anak priyayi/pegawai Pem.HB (100 Gulden)).
Gurunya terdapat dari bermacam-macam tamatan guru, yaitu :
a. Sekolah
Guru Desa
b. Normal
School (NS).
c. Kweek
School (KS).
d. Hogere
Kweek School (HKS).
e. Hollands-Inlandse
Kweek School (HIK)
f. Europese
Kweek School (EKS)
g. Indische
Hoofdacte.
Organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman
Belanda ini berdiri tahun 1912. Lambat laun melalui proses dan semangat
perjuangan kemerdekaan, nama organisasi Guru diganti menjadi Persatuan Guru
Indonesia (PGI) tahun 1932. Perubahan nama organisasi Guru dengan penegasan
“Indonesia” tentu tidak menyenangkan pihak Belanda. Pada zaman pendudukan
Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia
(PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Gerakan
Guru Pada Masa Jepang
Bulan Februari 1942 bala tentara Jepangmenduduki Indonesia.
Pemerintah tentara pendudukan Jepang melarang penggunaan bahasaBelanda dan
Inggris. Diperintahkannya agardisamping bahasa resmi di sekolah-sekolah dan
bahasa Jepang dipelajari dan diajarkan juga. Akantetapi semua perkumpulan atau
perserikatandilarang, Termasuk PGI. Sejak itu sekolah-sekolah ditutup.
Setelah waktu dan beberapa kejadian berlalu, akhirnya
sekolah-sekolah yang telah lama ditutup di buka kembali. Bahasa Belanda
danInggris dilarang diganti dengan pelajaran bahasa Nippon dengan huruf kata kana
dan kanji. Untuk bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di
sekolah-sekolah Sekolah Dasar diberi nama “ Syo Gakko ”, Sekolah
Menengah “ CuGakkoo ” dan Sekolah Tinggi “ Dai Gakkoo ”.
Bulan September 1942 pemerintah Jepang mulai membuka sekolah
Menengah Pertama dan Atas, termasuk sekolah - sekolah kejuruan. Guru-guru
Indonesia dengan semangat kebangsaan yang tetap bekerja dibawah pemerintahan
Jepang. Orang-orang Jepang mempercayai bahwa sumber kemajuan dan kekuatan suatu
bangsa adalah pendidikan. Berikut ini adalah kebijakan pemerintahan Jepang
terkait pendidikan yang memiliki implikasi luas terutama bagi sistem pendidikan
di era kemerdekaan. Hal-hal tersebut antara lain:
a. Dijadikannya
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pengantar pendidikan menggantikan Bahasa
Belanda.
b. Adanya
integrasi sistem pendidikan dengan dihapuskannya sistem pendidikan berdasarkan
kelas sosial di era penjajahan Belanda.
o Lahirnya
PGRI.
Setelah
100 hari proklamasi pada tanggal 24 – 25
November 1945 pada kongres I pendidikan bangsa yang bertempat di Surakarta
lahirlah PGRI. Semua bentuk perpecahan antar kelompok Guru, karena perbedaan
ijasah, lingkungan daerah, aliran politik, agama, suku, sepakat dihapuskan. Mereka
serentak bersatu, untuk mengisi kemerdekaan dengan 3 tujuan :
a. Mempertahankan
dan menyempurnakan kemerdekaan (PGRI = Organisasi pelopor dan perjuangan).
b. Mempertinggi
TKT pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar kerakyatan (sesuai tupoksiran
PGRI).
c. Membela
Hak, Nasib buruh umumnya dan Guru
khususnya sesuai PGRI sebagai wahana meningkatkan perjuangan perbaikan nasib
para anggota.
PGRI
adalah wahana untuk pejuang, pembangun bangsa, pembimbing putra, pembangun
jiwa, dan pencipta kekuatan negara.
o PGRI
Pada Masa Perang Kemerdekaan (1945 – 1949).
Pada tahun ini perjuangan PGRI dititik beratnya melawan
NICA-Belanda guna menyelamatkan perang kemerdekaan. Perjuangan Nasional pada
tahun 1945 -1949 terfokus pada perjuangan fisik bersenjata. Warga PGRI ikut
panggul senjata, PMI, dan penggerak dapur umum untuk mempertahankan
kemerdekaan.
Pada tanggal 5 Oktober 1945 didirikan TKR (Tentara Keamanan
Rakyat) yang bertugas melindungi keamanan rakyat dari provokasi Belanda. Tidak
sedikit guru yang menjadi TKR. Pada tanggal 12 November 1945, TKR memilih
Kolonel Sudirman sebagai panglima besar dengan pangkat Jendral.
Selanjutnya sejarah perjuangan PGRI dapat dilacak dari
kongres yang satu ke kongres berikutnya, yaitu :
A. Kongres
PGRI ke-1 Kongres I PGRI di laksanakan di Surakarta( Solo ) , jawa Tengah pada
Tanggal 23-25 November 1945.
B. Kongres
ke II PGRI di adakan di Surakarta (Solo) Jawa Tengah pada Tanggal 21-23
Desember 1946.
C. Kongres
ke III PGRI di adakan di Madiun Jawa Timur pada Tanggal 27-29 Februari 1948.
D. Kongres
ke IV yang berlangsung di Yogyakarta 26-28 februari 1950.
E. Kongres
PGRI ke-5 Diadakan di Bandung pada tanggal 19-24 Desember 1950.
F. Kongres
PGRI ke-6 diadakan di Malang padatanggal 24-30 November 1952.
G. Kongres
PGRI ke-7 diadakan di Semarang 24-1 Desember 1954.
H. Kongres
PGRI ke-8 diadakan di Bandung tahun 1956.
0 comments:
Post a Comment