Muhamad Rickiyanto

Informatics

College Student

Indraprasta PGRI University

Sunday, June 21, 2020

Proklamasi Kemerdekaan RI dan Sejarah PGRI

Proklamasi Kemerdekaan RI dan Sejarah PGRI


A.   Ø Pertemuan 3.

o  Gerakan Guru Pada Masa Perjuangan Kemerdekaan.
Gerakan Guru Pada Masa Belanda.
Semangat kebangsaan Indonesia tercermin dari guru pada masa penjajahan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari lahirnya organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda pada tahun1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda. Organisasi ini merupakan dari guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah.
Pada zaman Belanda bermacam sekolah diperuntukan bagi golongan tertentu, seperti :
a.   Sekolah desa/rakyat (Volkschool) (untuk masyarakat desa).
b.   Sekolah dasar angka II (Tweede Inlandse school) (untuk rakyat biasa di kota-kota).
c.   SD berbahasa Belanda (untuk anak – anak priyayi/pegawai Pem.HB (100 Gulden)).
Gurunya terdapat dari bermacam-macam tamatan guru, yaitu :
a.   Sekolah Guru Desa
b.   Normal School (NS).
c.   Kweek School (KS).
d.   Hogere Kweek School (HKS).
e.   Hollands-Inlandse Kweek School (HIK)
f.   Europese Kweek School (EKS)
g.   Indische Hoofdacte.
Organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda ini berdiri tahun 1912. Lambat laun melalui proses dan semangat perjuangan kemerdekaan, nama organisasi Guru diganti menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932. Perubahan nama organisasi Guru dengan penegasan “Indonesia” tentu tidak menyenangkan pihak Belanda. Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Gerakan Guru Pada Masa Jepang
Bulan Februari 1942 bala tentara Jepangmenduduki Indonesia. Pemerintah tentara pendudukan Jepang melarang penggunaan bahasaBelanda dan Inggris. Diperintahkannya agardisamping bahasa resmi di sekolah-sekolah dan bahasa Jepang dipelajari dan diajarkan juga. Akantetapi semua perkumpulan atau perserikatandilarang, Termasuk PGI. Sejak itu sekolah-sekolah ditutup.
Setelah waktu dan beberapa kejadian berlalu, akhirnya sekolah-sekolah yang telah lama ditutup di buka kembali. Bahasa Belanda danInggris dilarang diganti dengan pelajaran bahasa Nippon dengan huruf kata kana dan kanji. Untuk bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah Sekolah Dasar diberi nama “ Syo Gakko ”, Sekolah Menengah “ CuGakkoo ” dan Sekolah Tinggi “ Dai Gakkoo ”.
Bulan September 1942 pemerintah Jepang mulai membuka sekolah Menengah Pertama dan Atas, termasuk sekolah - sekolah kejuruan. Guru-guru Indonesia dengan semangat kebangsaan yang tetap bekerja dibawah pemerintahan Jepang. Orang-orang Jepang mempercayai bahwa sumber kemajuan dan kekuatan suatu bangsa adalah pendidikan. Berikut ini adalah kebijakan pemerintahan Jepang terkait pendidikan yang memiliki implikasi luas terutama bagi sistem pendidikan di era kemerdekaan. Hal-hal tersebut antara lain:
a.   Dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pengantar pendidikan menggantikan Bahasa Belanda.
b.   Adanya integrasi sistem pendidikan dengan dihapuskannya sistem pendidikan berdasarkan kelas sosial di era penjajahan Belanda.

o  Lahirnya PGRI.
Setelah 100 hari proklamasi  pada tanggal 24 – 25 November 1945 pada kongres I pendidikan bangsa yang bertempat di Surakarta lahirlah PGRI. Semua bentuk perpecahan antar kelompok Guru, karena perbedaan ijasah, lingkungan daerah, aliran politik, agama, suku, sepakat dihapuskan. Mereka serentak bersatu, untuk mengisi kemerdekaan dengan 3 tujuan :
a.   Mempertahankan dan menyempurnakan kemerdekaan (PGRI = Organisasi pelopor dan perjuangan).
b.   Mempertinggi TKT pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar kerakyatan (sesuai tupoksiran PGRI).
c.   Membela Hak, Nasib buruh umumnya dan  Guru khususnya sesuai PGRI sebagai wahana meningkatkan perjuangan perbaikan nasib para anggota.
PGRI adalah wahana untuk pejuang, pembangun bangsa, pembimbing putra, pembangun jiwa, dan pencipta kekuatan negara.

o  PGRI Pada Masa Perang Kemerdekaan (1945 – 1949).
Pada tahun ini perjuangan PGRI dititik beratnya melawan NICA-Belanda guna menyelamatkan perang kemerdekaan. Perjuangan Nasional pada tahun 1945 -1949 terfokus pada perjuangan fisik bersenjata. Warga PGRI ikut panggul senjata, PMI, dan penggerak dapur umum untuk mempertahankan kemerdekaan.
Pada tanggal 5 Oktober 1945 didirikan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) yang bertugas melindungi keamanan rakyat dari provokasi Belanda. Tidak sedikit guru yang menjadi TKR. Pada tanggal 12 November 1945, TKR memilih Kolonel Sudirman sebagai panglima besar dengan pangkat Jendral.
Selanjutnya sejarah perjuangan PGRI dapat dilacak dari kongres yang satu ke kongres berikutnya, yaitu :
A.  Kongres PGRI ke-1 Kongres I PGRI di laksanakan di Surakarta( Solo ) , jawa Tengah pada Tanggal 23-25 November 1945.
B.  Kongres ke II PGRI di adakan di Surakarta (Solo) Jawa Tengah pada Tanggal 21-23 Desember 1946.
C.  Kongres ke III PGRI di adakan di Madiun Jawa Timur pada Tanggal 27-29 Februari 1948.
D.  Kongres ke IV yang berlangsung di Yogyakarta 26-28 februari 1950.
E.  Kongres PGRI ke-5 Diadakan di Bandung pada tanggal 19-24 Desember 1950.
F.  Kongres PGRI ke-6 diadakan di Malang padatanggal 24-30 November 1952.
G.  Kongres PGRI ke-7 diadakan di Semarang 24-1 Desember 1954.
H.  Kongres PGRI ke-8 diadakan di Bandung tahun 1956.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 comments:

Post a Comment

Contact Me

About us

Muhamad Rickiyanto, an Indraprasta PGRI university student Majoring in Information Technology

Sejarah PGRI

Revolusi Indonesia telah merubah tatanan kehidupan Bangsa Indonesia termasuk bidang pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam bidang pendi...

Adress

Vila Pertiwi Depok, Jawa Barat Indonesia.

Contact Us

+(62) 813 8068 7702

Website

mricyan.blogspot.com